【ジャカルタ日本祭り特集】 Kesennuma Bangkit Kembali Pameran Foto Ondel-ondel Meriahkan Indonesia Parade

 Jak-Japan Matsuri 2012 menyelenggarakan pameran foto sebagai salah satu rangkaian acara yang digelar mulai tanggal 23 hingga 30 September di Plaza Senayan dan Monas.

 Pada kesempatan kali ini, sekitar 50 foto akan ditampilkan, termasuk dua buah foto diantaranya yang menggambarkan perbandingan suasana Kota Kesennuma sehari setelah gempa dan keadaan 1,5 tahun setelah rekonstruksi dilakukan, dalam bentuk panorama berukuran 4.5 meter x 0.55 meter.

 Pada tanggal 11 Maret 2011 silam, gempa berkekuatan 8,9 skala Richter yang disusul dengan gelombang tsunami lebih dari 10 meter, menghantam wilayah Jepang, sehingga menyebabkan sejumlah prefektur seperti Miyagi, Fukushima, dan Iwate mengalami kerusakan parah serta menewaskan sekitar 18 ribu orang.

 Melalui kedua foto ini, pengunjung diajak melihat perkembangan Kota Kesennuma di Miyagi, dari kondisi yang hancur setelah gempa, bahkan masih dipenuhi puing-puing bangunan, ke suasana saat ini dengan pohon dan rerumputan yang mulai tumbuh, serta sejumlah gedung baru yang dibangun kembali dalam 1,5 tahun ini.

 Tidak hanya kondisi kota, pengunjung juga dapat melihat foto komunitas pelaut Indonesia di Kesennuma, kunjungan Presiden SBY, kumpulan foto Indonesia yang diambil oleh komunitas Jepang, serta foto-foto saat festival tahunan “Kesennuma Minato Parade” yang kembali diselenggarakan pada tanggal 12 Agustus silam.

 Sebelum terkena bencana, setiap bulan Agustus di Kota Kesennuma diselenggarakan “Kesennuma Minato Parade”, termasuk di dalamnya “Bali Parade” yang memamerkan pakaian adat serta kebudayaan Bali, di antaranya tarian dan barong. Namun, akibat gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan kota Kesennuma, tahun lalu festival ini terpaksa ditiadakan.

 Tahun ini, “Bali Parade” berganti nama menjadi “Indonesia Parade”, karena tidak hanya Bali, namun seluruh budaya Indonesia ditampilkan dalam kegiatan ini.

 Guna menggalang kerjasama dalam mempersiapkan “Indonesia Parade”, sejumlah warga Jepang di Indonesia melaksanakan pertemuan pada bulan Mei silam. Mereka yang turut mewujudkan “Indonesia Parade”, antara lain Shiraishi Yasunobu, Ketua Himpunan Usaha Kecil dan Menengah Jepang (SMEJ), Akai Shigeki, Ketua Jakarta Matsuri Club, dan Sasaki Tetsuya, perwakilan dari Michinoku kai, serta perkumpulan warga Jepang dari wilayah Tohoku yang tinggal di Indonesia.

 Para warga Jepang ini sepakat bersatu guna menghidupkan kembali parade budaya Indonesia di negeri Sakura. Mereka juga bekerjasama dengan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia dan Kedutaan Besar Indonesia di Jepang, serta Lions Club untuk mengumpulkan barang-barang serta peralatan yang dibutuhkan dalam parade, seperti pakaian, peralatan musik, serta alat-alat dan hasil karya tradisional Indonesia.

 Setelah dilakukan berbagai upaya, akhirnya “Indonesia Parade” berhasil diselenggarakan dan dihadiri 80 peserta, di antaranya 35 penduduk Kesennuma, dan sisanya dari komunitas Indonesia yang tinggal di Jepang, seperti pelajar, komunitas tari Bali di Tokyo, siswa sekolah serta sukarelawan, dan Wakil Walikota Banda Aceh bersama sejumlah pegawai. Mereka menampilkan maskot Jakarta, yakni Ondel-ondel setinggi dua meter, serta pagelaran Bali, di antaranya pameran pakaian pernikahan, dan barong yang diangkut menggunakan truk setinggi empat meter.

 Dengan digelarnya “Indonesia Parade”, para panitia mengharapkan agar kegiatan ini dapat semakin mempererat hubungan kerjasama Indonesia-Jepang terutama di kota-kota kecil, tidak hanya di bidang budaya, namun juga industri, perdagangan, perikanan, dan sektor-sektor lainnya.

 “Kesennuma merupakan kota yang meninggalkan kesan mendalam bagi saya. Di kota ini, saya banyak menemukan orang-orang yang ramah dan banyak belajar dari mereka”, ungkap Muhammad Lutfi, Duta Besar Indonesia untuk Jepang, yang telah menjabat sejak Agustus 2010 hingga sekarang.

 Sementara, Suzuki Atsuo, penggagas Indonesia Parade menambahkan, “Diselenggarakannya parade ini, membuat hubungan antara masyarakat Indonesia dan Jepang semakin erat, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih. Terima kasih”.

 Pada bulan Agustus silam, Illiza Sa'aduddin Djamal, Wakil Walikota Banda Aceh, mengunjungi Kesennuma guna memberikan dukungan terhadap pembangunan kembali dan juga memperkenalkan kebudayaan Aceh di Indonesia Parade. Tahun 2004 silam, Aceh juga terkena gempa dan tsunami yang menyebabkan jatuhnya korban sebanyak 160 ribu jiwa, sehingga ia dapat memahami perasaan masyarakat di Kesennuma.

 “Bencana alam memang sulit dihindari. Namun melalui bencana ini, kita mendapatkan sebuah pelajaran, yakni lebih peduli dengan alam dan lingkungan. Saya dapat merasakan kalau Kesennuma sedang bersemangat melakukan pembangunan kembali. Indonesia Parade ini salah satu buktinya. Saya sangat bangga dapat memperkenalkan kebudayaan Aceh di sini.”

特別企画 の最新記事

関連記事

本日の紙面

JJC

人気連載

天皇皇后両陛下インドネシアご訪問NEW

ぶらり  インドネシアNEW

有料版PDFNEW

「探訪」

トップ インタビュー

モナスにそよぐ風

今日は心の日曜日

インドネシア人記者の目

HALO-HALOフィリピン

別刷り特集

忘れ得ぬ人々

スナン・スナン

お知らせ

JJC理事会

修郎先生の事件簿

これで納得税務相談

不思議インドネシア

おすすめ観光情報

為替経済Weekly